Minggu, 15 Maret 2015

Menghargai Jasa Pejuang Islam

Posted by Unknown on 03.18



Rasulullah shalallohu alaihi wasallam mengajarkan pada kaum Muslimin untuk menghargai / menghormati para perintis dan pejuang menyebaran agama Islam. Kaum pertama yang berjuang menegakkan Islam tidak lain adalah para sahabat, yaitu orang-orang yang hidup pada zaman Nabi dan ikut berperang melawan orang kafir bersama Nabi. Nabi s.a.w menghukumi manusia terbaik adalah para sahabat.


Juga Rasulullah s.a.w. melarang kaum Muslimin mencela atau menghina para sahabat. Saking berharganya perjuangan para sahabat Nabi menggambarkan: “Seandainya kalian infaq emas sebesar gunung Uhud, itu belum bisa membandingi shodaqoh mereka (para sahabat) semangkok gandum”.
3859 – حَدَّثَنِي هَنَّادٌ قال: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ الأَعْمَشِ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ عَبِيدَةَ هُوَ السَّلْمَانِيُّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ يَأْتِي قَوْمٌ بَعْدَ ذَلِكَ تَسْبِقُ أَيْمَانُهُمْ شَهَادَاتِهِمْ أَوْ شَهَادَاتُهُمْ أَيْمَانَهُمْ» …
__________
[حكم الألباني] : صحيح

… Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah golonganku kemudian generasi berikutnya dan kemudian generasi berikutnya, kemudian setelah itu datanglah kaum yang mendahului sumpah mereka dengan persaksian mereka atau persaksian mereka mendahului sumpah meeka (kaum yang banyak dusta.”


3861 – حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قال: حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ، قَالَ: أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ، عَنْ الأَعْمَشِ، قَالَ: سَمِعْتُ ذَكْوَانَ أَبَا صَالِحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ، [ص:696] قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ» هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَمَعْنَى قَوْلِهِ: نَصِيفَهُ، يَعْنِي نِصْفَ مُدِّهِ. حَدَّثَنَا الحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ قال: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ
__________
[حكم الألباني] : صحيح

… Rasulullah s.a.w. bersabda: “Janganlah kalian mencela sahabatku, demi Allah senadainya kalian infaq emas sebesar gunung Uhud tidak membandingi satu amngkok atau setengah mangkok (gandum) mereka”.
Hadist Sunan Termizi No. 3861 Kitabul Manaqib


Beratnya perjuangan Islam tergambar dari kondisi Sahabat Mush’ab bin Umair radhiyallohu anhu yang meninggal dunia sebelum jayanya Islam. Mush’ab wafat kondisi miskin sehingga hanya meninggalkan selembar pakaian yang ia kenakan. Baju yang ia pakai itu juga yang digunakan sebagai kain kafan, ketika ditutupkan kepalanya, kakinya terlihat. Sebaliknya kalau kakinya ditutup maka kepalanya yang nampak.

Juga riwayat sahabat Sahl bin Sa’id yang bekerja bersama Nabi menggali parit sekitar kota Madinah untuk persiapan perang Khondak, dengan tanpa ada persediaan makanan di kalangan kaum Muslimin.


3853 – حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قال: حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ قال: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ خَبَّابٍ، قَالَ: هَاجَرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبْتَغِي وَجْهَ اللَّهِ، فَوَقَعَ أَجْرُنَا عَلَى اللَّهِ، فَمِنَّا مَنْ مَاتَ لَمْ يَأْكُلْ مِنْ أَجْرِهِ شَيْئًا، وَمِنَّا مَنْ أَيْنَعَتْ لَهُ ثَمَرَتُهُ فَهُوَ يَهْدِبُهَا، وَإِنَّ مُصْعَبَ بْنَ عُمَيْرٍ مَاتَ وَلَمْ يَتْرُكْ إِلَّا ثَوْبًا، كَانُوا إِذَا غَطَّوْا بِهِ رَأْسَهُ خَرَجَتْ رِجْلَاهُ، وَإِذَا غَطَّوْا بِهِ رِجْلَيْهِ خَرَجَ رَأْسُهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «غَطُّوا رَأْسَهُ وَاجْعَلُوا عَلَى رِجْلَيْهِ الإِذْخِرَ» …
__________
[حكم الألباني] : صحيح

… Khobab meriwayatkan: Kami hijarah bersama Nabi s.a.w. untuk mencari wajah Allah, maka sampailah pahala kami pada Allah. Sebagian kami ada orang yang mati belum merasakan balasan apapun, dan sebagian dari kami ada yang merasakan buah perjuangan yang matang.

Mush’ab bin Umair wafat dan tidak meninggalkan apapun kecuali selembar pakaian (yang ia kenakan), ketika itu kalau kepalanya ditutupi kakinya di luar, dan jika ditutupi kakinya maka kepalanya kelihatan. Maka Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tutupilah wajahnya dan tutupi kakinya dengan rumput”.
Hadist Sunan Termizi No. 3853 Kitabul Manaqib


3856 – حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَزِيعٍ قال: حَدَّثَنَا الفُضَيْلُ بْنُ سُلَيْمَانَ قال: حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَحْفِرُ الخَنْدَقَ وَنَحْنُ نَنْقُلُ التُّرَابَ وَيَمُرُّ بِنَا فَقَالَ: «اللَّهُمَّ لَا عَيْشَ إِلَّا عَيْشَ الْآخِرَهْ، فَاغْفِرْ لِلْأَنْصَارِ وَالْمُهَاجِرَهْ» …
__________
[حكم الألباني] : صحيح

… Sahl bin Sa’id meriwayatkan: “Kami bersama Rasulillah s.a.w. dan beliau menggali sedangkan aku memindahkan tanah galian itu, beliau (Nabi) berjalan sambil berdoa:

“Ya Allah tidak ada kehidupan kecuali di akhirat, maka ampunilah orang-orang nashor dan orang-orang Muhajir”.
Hadist Sunan Termizi No. 3856 Kitabul Manaqib

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site